Saturday, July 23, 2022

RESENSI BUKU: SOCIETY 5.0: A People – Centric Super – Smart Society (Hitachi-UTokyo Laboratory (H-UTokyo Lab))

 

 


Identitas Buku

Judul        : Society 5.0: A People-Centric Super-smart Society

Penulis     : Hitachi-Utokyo Laboratory

Penerbit   : Springer Open.

Edition     : Pertama, 2020

Halaman  : 177

 

PENDAHULUAN

Perkembangan Masyarakat dunia telah menghadapi empat perubahan besar dalam teknologi dari revolusi industri (IR-1.0) tenaga listrik menjadi IR-2.0 revolusi industri entitas mekanik dan kimia, IR-3.0 revolusi industri komputer dan internet, dan revolusi industri IR 4.0 transformasi digital, internet, dan big data. Sementara itu, peradaban manusia telah bertransformasi secara sosial dan ekonomi dari masyarakat pemburu (1.0) menjadi masyarakat agraris (2.0), masyarakat industri (3.0), dan masyarakat informasi (4.0). Masyarakat dunia saat ini sedang bergerak menuju masyarakat dengan peradaban terbaru yang disebut society 5.0 seiring dengan terganggunya tatanan sosial secara masif akibat teknologi 4.0.

 

Society 5.0 merupakan gagasan Pemerintah Jepang tentang kehidupan masyarakat di masa depan. Tahun 2016 Pemerintah Jepang menerbitkan Rencana Dasar Teknologi tentang Society 5.0 atau Masyarakat 5.0 bahwa dengan penggabungan ruang fisik (dunia nyata) dan dunia maya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi Komputer (TIK) semaksimal mungkin akan mempermudah permasalahan-permasalahn yang dihadapi oleh manusia.

Dalam Rencana Dasar Teknologi tersebut pemerintah Jepang memiliki visi masa depan yakni: Society 5.0 menjadi masyarakat yang harus kita cita-citakan, akan menjadi sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia itu sendiri, melalui tingkat penggabungan tingkat tinggi antar dunia maya dan ruang fisik, akan mampu menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan resolusi masalah sosial dengan menyediakan barang dan jasa yang secara terperinci menangani banyak hal kebutuhan lainnya,  terlepas dari warga lokal, usia, jenis kelamin, atau bahasa untuk memastikan bahwa semua warga bisa menjalani hidup berkualitas tinggi, hidup penuh kenyamanan dan vitalitas.

Buku ini ditulis oleh anggota tim proyek Lab H-Utokyo serta para akademisi dari University of Tokyo yang berjudul “Society 5.0: A People – Centric Super – Smart Society” berjumlah 177 halaman dan dibagi ke dalam 8 bab. Berikut sub bahasan pada tiap bab:

  1. What Is Society ?: Berisikan tentang pemikiran umum dibalik Society 5.0 dan daftar nomenklatur yang relevan.
  2. Habit Innovation: Membahas tentang kesepakatan dengan pertanyaan tentang bagaimana kita dapat menyeimbangkan apa yang terbaik untuk masyarakat dengan yang terbaik untuk individu, sebuah pertanyaan yang harus dijawab jika kita ingin mengatasi masalah sosial di bawah kerangka Society 5.0. 
  3. From Smart City to Society 5.0:  Berfokus pada perkembangan di abad ini. Secara khusus  menganalisis kebangkitan kota pintar, meninjau upaya Jepang untuk mengembangkan kota berkelanjutan, dan membahas bagaimana hal-hal ini terkait dengan Society 5.0. 
  4. Integrating Urban Data with Urban Services: Membahas datarisasi perkotaan, persyaratan penting untuk bangunan dunia maya. Ini juga membahas metode dan tantangan dalam mengintegrasikan data dan sistem yang berbeda.
  5. Solving Social Issues Through Industry–Academia Collaboration: Berfokus pada pekerjaan peneliti dari bidang teknik. Bab ini membahas bagaimana para peneliti tersebut mengejar R&D, juga membahas pemikiran dasar yang mendasari proyek penelitian yang bertujuan menangani masalah sosial, termasuk yang terkait dengan populasi, kebutuhan untuk menjadi bebas karbon, dan kebutuhan untuk meregenerasi masyarakat pedesaan.
  6. From Monetary to Nonmonetary Society: Berfokus pada peneliti di bidang humaniora dan ilmu sosial. Yaitu mengidentifikasi tantangan utama dalam mengejar model masyarakat dan memperoleh kemungkinan pendekatan untuk tujuan seperti itu,  juga mengkaji apa yang dimaksud dengan masyarakat yang berpusat pada orang.
  7. Interview: Creating Knowledge Collaboratively to Forge a Richer Society Tomorrow—An Innovation Ecosystem to Spearhead Social Transformation: Menampilkan dialog antara Makoto Gonokami, Presiden University of Tokyo, dan Hiroaki Nakanishi, Ketua Hitachi. Kedua pemimpin mendiskusikan kemungkinan Society 5.0 dan arah yang akan dituju.
  8. Issues and Outlook: Merangkum tantangan yang kita hadapi dalam perjalanan menuju Society 5.0 dan prospek untuk mencapai visi ini.

           

RINGKASAN (URAIAN) BUKU

            Sebagaimana dipaparkan pada bagian pendahuluan bahwa buku ini terdiri dari 8 bab pembahasan. Setiap pembahasan memiliki fokus yang berbeda namun saling berkaitan bab per bab. Sebelum membuat ringkasan pada buku ini saya memberikan sedikit gambaran tentang proyek Lab H-Utokyo dan University of Tokyo. Hitachi-UTokyo Laboratory (H-UTokyo Lab.) telah mempelopori model kolaborasi industri-akademisi yang dikenal dengan Society 5.0.

What Is Society: bab ini menjelaskan apa itu Society 5.0. Penjelasannya dengan menggunakan konsep-konsep kunci dari masyarakat 5.0: “masyarakat yang berpusat pada manusia”, “penggabungan dunia maya dengan ruang fisik”, “masyarakat intensif pengetahuan”, dan “masyarakat berbasis data. ” Memahami keempat konsep menjadi dasar penggagasan ide Society 5.0. Bab ini juga membahas tentang perbedaan Society 5.0 dan Industry 4.0, yang merupakan salah satu visi terkemuka untuk merevolusi industri melalui integrasi Teknologi Informasi. Sedangkan Society 5.0 berupaya merevolusi tidak hanya industri melalui integrasi Teknologi Informasi tetapi juga ruang hidup dan kebiasaan masyarakat.

Habit Innovation: Bab 2 ini membahas tentang indikator kinerja utama (KPI) penyelesaian masalah sosial dan masyarakat yang berpusat pada manusia itu sendiri. Pendekatan yang digunakan adalah Habitat Inovasi yang mengusulkan tiga komponen KPI untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat: (1) Transformasi struktural, (2) Inovasi teknologi, (3) kualitas hidup. Transformasi struktural memerlukan peran pemerintah untuk membuat kebijakan tentang integrasi kerangka kerja Ruang Fisik dan Dunia Maya. Komponen Inovasi teknologi, menggambarkan kerangka kerja konvergensi siber-fisik dapat membantu menciptakan masyarakat yang hemat sumber daya. Sedangkan komponen Kualitas hidup, menyebarkan data untuk menghasilkan layanan baru untuk mendukung kualitas hidup manusia yang lebih baik.

From Smart City to Society 5.0: Bab ini mengulas sejarah proyek ”Smart City” dan “Smart Community” yang dilaksanakan di kota-kota Jepang sejak pemerintah nasional Jepang berinisiatif melalui subsidi dan dukungan untuk proyek percontohan yang dipromosikan oleh kotamadya mengikuti Protokol Kyoto. Teknologi ini meninjau dari smart grid, microgrid, dan rumah pintar yang dibuat dengan mengintegrasikan Teknologi Informasi dengan sistem manajemen energi, telah diimplementasikan ke dalam proyek percontohan generasi pertama Smart Community di tahun 2000-an dengan syarat bahwa Jepang tertinggal dalam liberalisasi pasar listrik dibandingkan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Integrating Urban Data with Urban Services: Bab ini memberikan gambaran umum tentang arsitektur untuk mengintegrasikan informasi perkotaan. Menggambarkan bagaimana informasi perkotaan harus terintegrasi dan bagaimana integrasi ini dapat menghasilkan optimalisasi layanan secara kolektif. Integrasi informasi spasial dan temporal merupakan pendekatan awal untuk arsitektur integrasi sosial dan teknis. Komponen yang harus ditingkatkan adalah kepuasan pengguna, dimana pengguna adalah individu dan bisnis di kota. Selanjutnya, tiga saluran utama untuk mengintegrasikan informasi adalah: a). seperangkat “Interface” yang memungkinkan sistem beroperasi secara simbiosis. Secara khusus, ini menunjukkan antarmuka perancangan yang memungkinkan bisnis dan layanan untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain sehingga semuanya beroperasi tidak hanya secara independen tetapi juga sebagai bagian dari sistem organik yang lebih besar. b). seperangkat sistem sosial yang mengkalibrasi ulang hak dan tanggung jawab terkait penggunaan, pengelolaan, dan perlindungan data. Teknologi yang dapat memungkinkan organisasi untuk menggunakan informasi pribadi tanpa mengorbankan privasi data dan prinsip-prinsip data diperkenalkan. c). ukuran kualitas hidup (QoL) bahwa mengukur kualitas hidup menggunakan penginderaan manusia.

Solving Social Issues Through Industry–Academia Collaboration: Bab ini fokus pada pekerjaan peneliti dari bidang teknik. Bab ini membahas bagaimana para peneliti tersebut mengejar R&D, juga membahas pemikiran dasar yang mendasari proyek penelitian yang bertujuan menangani masalah sosial, termasuk yang terkait dengan populasi, kebutuhan untuk menjadi bebas karbon, dan kebutuhan untuk meregenerasi masyarakat pedesaan.

From Monetary to Nonmonetary Society: Bab ini membahas dampak inovasi yang tidak terikat terhadap ekonomi dan faktor-faktor yang mendukung kegiatan ekonomi yang tidak terikat, dan mendekati keuntungan dan masalah platform digital yang akan dipasang dalam sistem ekonomi masyarakat yang digerakkan oleh data.  Kemudian bagaimana menyelesaikan masalah masyarakat tentang penggunaan uang tunai yakni penggunaan uang non tunai untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan berbasis data. Ini menunjukkan dua jenis kemungkinan masalah: menentukan harga informasi yang tak ternilai dan mengelola data pribadi tanpa nama dalam masyarakat tanpa uang tunai, yang memungkinkan untuk diwujudkan oleh mata uang digital.

Interview: Creating Knowledge Collaboratively to Forge a Richer Society Tomorrow—An Innovation Ecosystem to Spearhead Social Transformation: Bab ini membahas tentang dialog Makoto Gonokami dari Universitas Tokyo dan Hiroaki Nakanishi dari Hitachi, keduanya anggota Dewan Strategi Pertumbuhan sosial Kabinet Jepang. Ketika masalah sosial di dalam dan luar negeri tumbuh semakin kompleks dan beragam, Pemerintah Jepang mengejar visinya tentang Society 5.0, masyarakat super smart yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dan di mana semua orang dapat hidup nyaman. Sementara itu, PBB telah mengadvokasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) untuk mengatasi tantangan global dan telah meminta industri untuk berkontribusi pada SDGs melalui kegiatan bisnis

Issues and Outlook: Sebagai bagian akhir, bab ini membahas tujuan dan masalah dalam proses mewujudkan Society 5.0 dari sudut pandang kebahagiaan manusia dalam menyelaraskan dengan masyarakat, dan diakhiri dengan meninjau pentingnya Society 5.0 serta pandangannya sebagai kebijakan untuk masyarakat berbasis data yang dipromosikan oleh revolusi digital. Bagian ini juga membahas tentang isu-isu tentang kebahagiaan masyarakat berbasis data dan menunjukkan bahwa perlu untuk memperjelas pendekatan di mana setiap orang akan dapat memperoleh kebahagiaannya sendiri dengan menyetujui data- implementasi teknologi yang didorong dan harmonisasi dengan masyarakat berbasis data. Bab ini juga merangkum makna sosial dan signifikansi Society 5.0 sebagai visi yang berasal dari Jepang yang ditujukan dengan penerapan teknologi digital canggih di luar gagasan kota pintar konvensional. Oleh karena itu, diakhiri dengan penekanan pada pentingnya berbagi konsep “people-centric” untuk mewujudkan solusi masalah sosial dan pertumbuhan ekonomi sebagaimana disebutkan dalam definisi asli Society 5.0 dalam Strategi Komprehensif Sains, Teknologi dan Inovasi tahun 2017.

No comments:

Post a Comment

PENDIDIKAN IPS SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER

  Pengertian dan Hakikat Nilai 1.      Pengertian Nilai Nilai merupakan sebuah dasar atau tolak ukur dalam bertingkah laku, bersikap dan...