Tuesday, July 12, 2022

Filsafat Pendidikan Pengetahuan Ilmu Sosial

 


Filsafat Pendidikan Pengetahuan Ilmu Sosial dapat disimpulkan bahwa mengandung prinsip pendidikan yang mempunyai tujuan (Perennialism); prinsip kesinambungan pengalaman kebudayaan (Essentialism) dalam kehidupan dan prinsip bahwa proses budaya dimungkinkan oleh tindakan ”intelligence reflective thinking”  serta bagian dari integral dalam proses pendidikan sosial (Progressivism). Secara aksiologi bahwa pendidikan menekankan pada aktivitas yang memiliki nilai dan makna serta ditransformasi kepada peserta didik. Aktivitas tersebut dilakukan juga dengan menginternalisasikan pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, makna yang terdapat secara aksiologi meliputi simbolik, emperic, esthetic, synetic, ethics and synoptics. Makna pada symbolic meliputi pendidikan bahasa, matematika. Empiris meliputi lingkungan fisik (kimia, fisika biologi,) dan lingkungan sosial, lingkungan psikologi dan budaya. Esthetic meliputi musik , satra, seni gerak Synnoetic meliputi drama, pembahasan tentang film dan berbagai jenis cerita. Ethics yakni pendidikan kesadaran untuk menghormati dan mematuhi secara sukarela norma dan nilai – nilai yang ada. Synoptics yakni pendidikan yang berkaitan dengan sejarah, filsafat dan agama yang dimaksudkan sebagai bekal mengintegrasikan seluruh pengetahuan yang dimiliki. Hal ini yang mendorong peserta didik bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi secara inovatif dan kreatif. Berdasarkan tinjauan filosofis, kajian Pendidikan IPS dibangun secara sinergis, integratik, dan  sistemik yang mampu merefleksikan ”realitas dinamis” dari Pendidikan IPS. Secara teoritik  pengkajian integratif sangat penting dan mendasar untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami fenomena sosial. Oleh sebab itu, peserta didik bisa membaca dan memahami makna sosial yang terjadi.

Filsafat Pendidikan Pengetahuan Ilmu Sosial secara Ontologis menekankan bahwa pendidikan harus dilakukan secara konsisten dan memandang manusia sebagai makhluk yang rasional serta sadar akan nilai. Secara ontologi peserta didik diajarkan dalam mengembangkan kemampuan penalaran secara rasional, analitis dan kritis. Peserta didik diajarkan berpikir secara logika yang mampu berperan dan merespon persoalan kehidupan masa depan. Filsafat Pendidikan Pengetahuan Ilmu Sosial secara ontologi lebih melihat bahwa peserta didik memiliki pandangan yang tidak hanya masa sekarang akan tetapi masa yang akan datang. Secara tidak langsung peserta didik mampu berperan dan merespon kehidupan terutama dalam menghadapi tantangan pada tahun 2045 yang merupakan 100 tahun Indonesia merdeka atau disebut Indonesia emas. 

Filsafat Pendidikan Pengetahuan Ilmu Sosial secara Epistemologis menekankan bahwa para peserta didik dan pendidik perlu memahami ilmu yang dikembangkan berdasarkan ajaran agama dan dikembangkan oleh manusia dengan pemanfaatan indera dan intelektualitasnya. Hal ini memperlihatkan bahwa pendidikan IPS mengajarkan pada sumber pengetahuan yang diperoleh dan merenung tanda-tanda kekuasaan Tuhan untuk dijadikan pembelajaran termasuknya pedoman kehidupan. Oleh sebab itu, terdapat tujuan pendidikan nasional yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”


No comments:

Post a Comment

PENDIDIKAN IPS SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER

  Pengertian dan Hakikat Nilai 1.      Pengertian Nilai Nilai merupakan sebuah dasar atau tolak ukur dalam bertingkah laku, bersikap dan...