|
Identitas Buku Judul : Society 5.0: A People-Centric
Super-smart Society Penulis : Hitachi-Utokyo Laboratory Penerbit : Springer Open. Edition : Pertama, 2020 Halaman : 177 |
PENDAHULUAN
Perkembangan Masyarakat dunia telah menghadapi empat perubahan
besar dalam teknologi dari revolusi industri (IR-1.0) tenaga listrik menjadi
IR-2.0 revolusi industri entitas mekanik dan kimia, IR-3.0 revolusi industri
komputer dan internet, dan revolusi industri IR 4.0 transformasi digital,
internet, dan big data. Sementara itu, peradaban manusia telah bertransformasi
secara sosial dan ekonomi dari masyarakat pemburu (1.0) menjadi masyarakat
agraris (2.0), masyarakat industri (3.0), dan masyarakat informasi (4.0).
Masyarakat dunia saat ini sedang bergerak menuju masyarakat dengan peradaban
terbaru yang disebut society 5.0 seiring dengan terganggunya tatanan sosial
secara masif akibat teknologi 4.0.
Society
5.0 merupakan gagasan Pemerintah Jepang tentang kehidupan masyarakat di masa
depan. Tahun 2016 Pemerintah Jepang menerbitkan Rencana Dasar Teknologi tentang
Society 5.0 atau Masyarakat 5.0 bahwa dengan penggabungan ruang fisik (dunia
nyata) dan dunia maya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi Komputer (TIK)
semaksimal mungkin akan mempermudah permasalahan-permasalahn yang dihadapi oleh
manusia.
Dalam Rencana Dasar
Teknologi tersebut pemerintah Jepang memiliki visi masa depan yakni: Society
5.0 menjadi masyarakat yang harus kita cita-citakan, akan menjadi sebuah
masyarakat yang berpusat pada manusia itu sendiri, melalui tingkat penggabungan
tingkat tinggi antar dunia maya dan ruang fisik, akan mampu menyeimbangkan
kemajuan ekonomi dengan resolusi masalah sosial dengan menyediakan barang dan
jasa yang secara terperinci menangani banyak hal kebutuhan lainnya,
terlepas dari warga lokal, usia, jenis kelamin, atau bahasa untuk
memastikan bahwa semua warga bisa menjalani hidup berkualitas tinggi, hidup
penuh kenyamanan dan vitalitas.
Buku ini ditulis oleh
anggota tim proyek Lab H-Utokyo serta para akademisi dari University of Tokyo
yang berjudul “Society 5.0: A People –
Centric Super – Smart Society” berjumlah
177 halaman dan dibagi ke dalam 8 bab. Berikut sub bahasan pada tiap bab:
- What Is Society ?: Berisikan tentang pemikiran
umum dibalik Society 5.0 dan
daftar nomenklatur yang relevan.
- Habit Innovation: Membahas tentang kesepakatan
dengan pertanyaan tentang bagaimana kita dapat menyeimbangkan apa yang
terbaik untuk masyarakat dengan yang terbaik untuk individu, sebuah
pertanyaan yang harus dijawab jika kita ingin mengatasi masalah sosial di
bawah kerangka Society 5.0.
- From Smart City to Society 5.0: Berfokus pada perkembangan di abad ini.
Secara khusus menganalisis kebangkitan kota pintar, meninjau upaya
Jepang untuk mengembangkan kota berkelanjutan, dan membahas bagaimana
hal-hal ini terkait dengan Society
5.0.
- Integrating Urban Data with Urban Services: Membahas datarisasi perkotaan,
persyaratan penting untuk bangunan dunia maya. Ini juga membahas metode
dan tantangan dalam mengintegrasikan data dan sistem yang berbeda.
- Solving Social Issues Through Industry–Academia
Collaboration:
Berfokus pada pekerjaan peneliti dari bidang teknik. Bab ini membahas
bagaimana para peneliti tersebut mengejar R&D, juga membahas pemikiran
dasar yang mendasari proyek penelitian yang bertujuan menangani masalah
sosial, termasuk yang terkait dengan populasi, kebutuhan untuk menjadi
bebas karbon, dan kebutuhan untuk meregenerasi masyarakat pedesaan.
- From Monetary to Nonmonetary Society: Berfokus pada peneliti di bidang
humaniora dan ilmu sosial. Yaitu mengidentifikasi tantangan utama dalam
mengejar model masyarakat dan memperoleh kemungkinan pendekatan untuk
tujuan seperti itu, juga mengkaji apa yang dimaksud dengan
masyarakat yang berpusat pada orang.
- Interview: Creating Knowledge Collaboratively
to Forge a Richer Society Tomorrow—An Innovation Ecosystem
to Spearhead Social Transformation: Menampilkan dialog antara
Makoto Gonokami, Presiden University of Tokyo, dan Hiroaki Nakanishi,
Ketua Hitachi. Kedua pemimpin mendiskusikan kemungkinan Society 5.0 dan
arah yang akan dituju.
- Issues and Outlook: Merangkum tantangan yang kita
hadapi dalam perjalanan menuju Society 5.0 dan prospek untuk mencapai visi
ini.
RINGKASAN (URAIAN) BUKU
Sebagaimana
dipaparkan pada bagian pendahuluan bahwa buku ini terdiri dari 8 bab
pembahasan. Setiap pembahasan memiliki fokus yang berbeda namun saling
berkaitan bab per bab. Sebelum membuat ringkasan pada buku ini saya memberikan
sedikit gambaran tentang proyek Lab H-Utokyo dan University of Tokyo.
Hitachi-UTokyo Laboratory (H-UTokyo Lab.) telah mempelopori model kolaborasi
industri-akademisi yang dikenal dengan Society 5.0.
What Is Society: bab ini menjelaskan
apa itu Society 5.0. Penjelasannya
dengan menggunakan konsep-konsep kunci dari masyarakat 5.0: “masyarakat yang
berpusat pada manusia”, “penggabungan dunia maya dengan ruang fisik”,
“masyarakat intensif pengetahuan”, dan “masyarakat berbasis data. ” Memahami
keempat konsep menjadi dasar penggagasan ide Society 5.0. Bab ini juga membahas
tentang perbedaan Society 5.0 dan Industry 4.0, yang merupakan salah satu
visi terkemuka untuk merevolusi industri melalui integrasi Teknologi Informasi.
Sedangkan Society 5.0 berupaya merevolusi tidak hanya industri melalui
integrasi Teknologi Informasi tetapi juga ruang hidup dan kebiasaan masyarakat.
Habit Innovation: Bab 2 ini membahas
tentang indikator kinerja utama (KPI) penyelesaian masalah sosial dan
masyarakat yang berpusat pada manusia itu sendiri. Pendekatan yang digunakan
adalah Habitat Inovasi yang mengusulkan tiga komponen KPI untuk menyelesaikan
permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat: (1) Transformasi struktural,
(2) Inovasi teknologi, (3) kualitas hidup. Transformasi struktural memerlukan
peran pemerintah untuk membuat kebijakan tentang integrasi kerangka kerja Ruang
Fisik dan Dunia Maya. Komponen Inovasi teknologi, menggambarkan kerangka kerja
konvergensi siber-fisik dapat membantu menciptakan masyarakat yang hemat sumber
daya. Sedangkan komponen Kualitas hidup, menyebarkan data untuk menghasilkan
layanan baru untuk mendukung kualitas hidup manusia yang lebih baik.
From Smart City to Society 5.0: Bab ini mengulas sejarah proyek ”Smart City”
dan “Smart Community” yang dilaksanakan di kota-kota Jepang sejak pemerintah
nasional Jepang berinisiatif melalui subsidi dan dukungan untuk proyek
percontohan yang dipromosikan oleh kotamadya mengikuti Protokol Kyoto.
Teknologi ini meninjau dari smart grid, microgrid, dan rumah pintar yang dibuat
dengan mengintegrasikan Teknologi Informasi dengan sistem manajemen energi,
telah diimplementasikan ke dalam proyek percontohan generasi pertama Smart Community di tahun 2000-an dengan
syarat bahwa Jepang tertinggal dalam liberalisasi pasar listrik dibandingkan
dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Integrating Urban Data with Urban Services: Bab ini memberikan
gambaran umum tentang arsitektur untuk mengintegrasikan informasi perkotaan.
Menggambarkan bagaimana informasi perkotaan harus terintegrasi dan bagaimana
integrasi ini dapat menghasilkan optimalisasi layanan secara kolektif.
Integrasi informasi spasial dan temporal merupakan pendekatan awal untuk
arsitektur integrasi sosial dan teknis. Komponen yang harus ditingkatkan adalah
kepuasan pengguna, dimana pengguna adalah individu dan bisnis di kota.
Selanjutnya, tiga saluran utama untuk mengintegrasikan informasi adalah: a).
seperangkat “Interface” yang memungkinkan sistem beroperasi secara simbiosis.
Secara khusus, ini menunjukkan antarmuka perancangan yang memungkinkan bisnis
dan layanan untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain sehingga
semuanya beroperasi tidak hanya secara independen tetapi juga sebagai bagian
dari sistem organik yang lebih besar. b). seperangkat sistem sosial yang
mengkalibrasi ulang hak dan tanggung jawab terkait penggunaan, pengelolaan, dan
perlindungan data. Teknologi yang dapat memungkinkan organisasi untuk
menggunakan informasi pribadi tanpa mengorbankan privasi data dan
prinsip-prinsip data diperkenalkan. c). ukuran kualitas hidup (QoL) bahwa
mengukur kualitas hidup menggunakan penginderaan manusia.
Solving Social Issues Through Industry–Academia
Collaboration: Bab ini fokus pada pekerjaan
peneliti dari bidang teknik. Bab ini membahas bagaimana para peneliti tersebut
mengejar R&D, juga membahas pemikiran dasar yang mendasari proyek
penelitian yang bertujuan menangani masalah sosial, termasuk yang terkait
dengan populasi, kebutuhan untuk menjadi bebas karbon, dan kebutuhan untuk
meregenerasi masyarakat pedesaan.
From Monetary to Nonmonetary Society: Bab ini membahas
dampak inovasi yang tidak terikat terhadap ekonomi dan faktor-faktor yang
mendukung kegiatan ekonomi yang tidak terikat, dan mendekati keuntungan dan
masalah platform digital yang akan dipasang dalam sistem ekonomi masyarakat
yang digerakkan oleh data. Kemudian
bagaimana menyelesaikan masalah masyarakat tentang penggunaan uang tunai yakni
penggunaan uang non tunai untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan berbasis
data. Ini menunjukkan dua jenis kemungkinan masalah: menentukan harga informasi
yang tak ternilai dan mengelola data pribadi tanpa nama dalam masyarakat tanpa
uang tunai, yang memungkinkan untuk diwujudkan oleh mata uang digital.
Interview: Creating Knowledge Collaboratively to Forge
a Richer Society Tomorrow—An Innovation Ecosystem to Spearhead Social
Transformation: Bab ini membahas
tentang dialog Makoto Gonokami dari Universitas Tokyo dan Hiroaki Nakanishi
dari Hitachi, keduanya anggota Dewan Strategi Pertumbuhan sosial Kabinet
Jepang. Ketika masalah sosial di dalam dan luar negeri tumbuh semakin kompleks
dan beragam, Pemerintah Jepang mengejar visinya tentang Society 5.0, masyarakat
super smart yang menyeimbangkan
kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dan di mana semua orang
dapat hidup nyaman. Sementara itu, PBB telah mengadvokasi Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) untuk mengatasi tantangan
global dan telah meminta industri untuk berkontribusi pada SDGs melalui
kegiatan bisnis
Issues and Outlook: Sebagai bagian akhir,
bab ini membahas tujuan dan masalah dalam proses mewujudkan Society 5.0 dari
sudut pandang kebahagiaan manusia dalam menyelaraskan dengan masyarakat, dan
diakhiri dengan meninjau pentingnya Society 5.0 serta pandangannya sebagai
kebijakan untuk masyarakat berbasis data yang dipromosikan oleh revolusi
digital. Bagian ini juga membahas tentang isu-isu tentang kebahagiaan
masyarakat berbasis data dan menunjukkan bahwa perlu untuk memperjelas
pendekatan di mana setiap orang akan dapat memperoleh kebahagiaannya sendiri dengan
menyetujui data- implementasi teknologi yang didorong dan harmonisasi dengan
masyarakat berbasis data. Bab ini juga merangkum makna sosial dan signifikansi
Society 5.0 sebagai visi yang berasal dari Jepang yang ditujukan dengan
penerapan teknologi digital canggih di luar gagasan kota pintar konvensional.
Oleh karena itu, diakhiri dengan penekanan pada pentingnya berbagi konsep
“people-centric” untuk mewujudkan solusi masalah sosial dan pertumbuhan ekonomi
sebagaimana disebutkan dalam definisi asli Society 5.0 dalam Strategi
Komprehensif Sains, Teknologi dan Inovasi tahun 2017.